Selasa, 07 Juli 2015

Selasa Pekan Biasa XIV
07 Juli 2015

_________________________________________________
Bacaan Pertama
Kej 32:22-32

“Namamu selanjutnya adalah Israel,
sebab engkau bergumul melawan Allah dan engkau menang.”

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Pada suatu malam
Yakub bangun dan membawa kedua isterinya,
kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya.
Ia menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok.
Sesudah menyeberangkan mereka,
ia menyeberangkan juga segala miliknya.
Lalu tinggallah Yakub seorang diri.
Maka terjadilah:
seorang laki-laki bergulat dengan Yakub
sampai fajar menyingsing.
Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkan Yakub,
ia memukul sendi pangkal paha Yakub,
sehingga sendi itu terpelecok,
ketika Yakub bergulat dengan orang itu.
Lalu kata orang itu,
“Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.”
Sahut Yakub, “Aku tidak akan membiarkan dikau pergi,
jika engkau tidak memberkati aku.”
Bertanyalah orang itu kepadanya, “Siapakah namamu?”
Sahutnya, “Yakub.”
Lalu kata orang itu, “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel,
sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia,
dan engkau menang.”
Bertanyalah Yakub, “Katakanlah juga namamu.”
Tetapi sahutnya, “Mengapa engkau menanyakan namaku?”
Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.

Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya,
“Aku telah melihat Allah berhadapan muka,
tetapi aku tetap hidup!”
Ketika meninggalkan Pniel, Yakub melihat matahari terbit;
Yakub pincang karena terkilir sendi pangkal pahanya.
Sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging
yang menutup sendi pangkal paha,
karena sendi pangkal paha Yakub telah dipukul,
yaitu pada otot pangkal pahanya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan
Mzm 17:1.2-3.6-7.8b.15,R:15a

Refren: Dalam kebenaran
aku akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.

*Dengarkanlah, Tuhan, perkara yang jujur,
perhatikanlah seruanku;
berilah telinga kepada doaku,
doa dari bibir yang tidak menipu.

*Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman:
kiranya mata-Mu melihat apa yang benar.
Bila Engkau menguji hatiku;
bila Engkau memeriksanya pada waktu malam,
dan menyelidiki aku,
maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan.

*Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib,
ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang
yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

*Peliharalah aku seperti biji mata,
sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.
Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu,
dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

_________________________________________________
Bait Pengantar Injil
Yoh 10:14

Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan;
Aku mengenal domba-domba-Ku,
dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

_________________________________________________
Bacaan Injil
Mat  9:32-38

“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari
dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan.
Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara.

Maka heranlah orang banyak, katanya,
“Hal semacam ini belum pernah dilihat orang di Israel!”
Tetapi orang Farisi berkata,
“Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa;
Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat
dan mewartakan Injil Kerajaan Surga
serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Melihat orang banyak itu
tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka lelah dan terlantar
seperti domba yang tidak bergembala.
Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya,
“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.
Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian,
supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Demikianlah sabda Tuhan.

_________________________________________________
Renungan Injil
Kesusahan yang kita alami, penderitaan yang datang silih-berganti, yang dialami oleh semua orang tanpa kecuali itu, telah menggerakkan hati Yesus dan menimbulkan perasaan belas kasihan serta berhasrat ingin menolong. Saya rasa belas kasihan Yesus itu bukan hanya ketika Yesus datang ke dunia ini, melainkan sebelumnya dan masih sampai sekarang. Dan perasaan itu juga dialami oleh Bapa kita di Surga, makanya sampai-sampai Bapa mengutus Putera-Nya sendiri untuk datang ke dunia dan melakukan tindakan penyelamatan.

Dari Injil Matius saja kita mengetahui berulang-kali Yesus ber-empati kepada penderitaan hidup manusia, yang diibaratkan sebagai yang lelah dan terlantar, seperti domba yang tidak bergembala. Tanpa tuntunan dari penggembala, domba tak mampu menemukan sendiri jalan pulang ke kandangnya. Misalnya pada Matius 14 Ayat 14, Yesus melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, dan akhirnya Yesus menolong mereka, menyembuhkan penyakit serta memberi makan kepada lima ribu orang, tidak termasuk wanita dan anak-anak. “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” [Mat 15:32] . Dan ketika Yesus melihat dua orang buta yang berseru-seru kepada-Nya, maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia. [Mat 20:29-34]

Kita adalah domba-domba itu, yang memiliki keterbatasan dalam menanggulangi sendiri segala kesusahan hidup kita. Oleh karenanya, kita pun seyogyanya berseru-seru kepada Yesus memohon pertolongan. Inisiatif seperti inilah yang akan mengundang pertolongan itu datang kepada kita, menjauhkan kita dari keputus-asaan, dan segera pulih dari penderitaan akibat kesusahan yang kita alami itu. Marilah kita, berdoa kepada-Nya, dan hanya kepada-Nya, langsung kepada Bapa di Surga atau pun melalui perantaraan Yesus Kristus dan Bunda Maria.

_________________________________________________
Peringatan Orang Kudus
Santo Odo, Abbas
Odo lahir sebagai karunia khusus dari Allah. Ayahnya – seorang perwira militer Prancis – terus berdoa memohon dari Tuhan seorang anak laki-laki. Dan Tuhan mengabulkan permohonannya dengan mengaruniakan Odo kepadanya.
Ketika dipermandikan, sang ayah mempersembahkan Odo kepada perlindungan Santo Martinus dari Tours. Sepanjang hidupnya, Odo menaruh hormat dan devosi khusus kepada Santo Martinus. Ayahnya menginginkan Odo menjadi seorang ksatria yang tangkas menggunakan pedang. Tetapi Tuhan merencanakan sesuatu yang lain dari kehendak ayahnya.
Kesehatan Odo yang terus terganggu dan karena itu tidak layak untuk menjalani hidup kemiliteran, menjadi suatu alasan yang kuat baginya untuk menolak rencana ayahnya. Sementara itu keinginannya untuk menjadi imam semakin membara. Akhirnya ia secara terbuka mengatakan keinginan dan cita-citanya itu kepada ayahnya. Lalu dengan restu ayahnya, Odo berangkat ke Tours untuk menjalani pendidikan imamat.
Odo masuk Ordo Santo Benediktus. Pada tahun 927, ia dipilih menjadi Abbas di biara Cluni. Sebagai pemimpin biara, ia bersikap tegas dalam hal pelaksanaan aturan-aturan hidup membiara, tetapi bijaksana dan lembut kepada rekan-rekannya sebiara. Ia pun tetap menjadi seorang pengagum Santo Martinus dengan devosi-devosinya.
Ia pergi ke Roma dan di sana ia jatuh sakit. Ia segera kembali ke Tours, karena keinginannya untuk meninggal di sana dan dikuburkan di samping Santo Martinus. Ia tiba di Tours tepat pada pesta Santo Martinus. Setelah menyiapkan diri selama beberapa hari, Odo meninggal pada tanggal 18 Nopember 942.

Diambil dari:
Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

Leave a Reply

*

captcha *