Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI Senin, 2 Oktober 2017

Liturgia Verbi (A-I)
Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI

Senin, 2 Oktober 2017

PW Para Malaikat Pelindung



Bacaan Pertama
Kel 23:20-23a

“Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”

Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Inilah firman Tuhan,
“Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu,
untuk melindungi engkau di jalan
dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.
Jagalah dirimu di hadapannya
dan dengarkanlah perkataannya,
janganlah engkau mendurhaka kepadanya,
sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya,
sebab nama-Ku ada di dalam dia.
Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya,
dan melakukan segala yang Kufirmankan,
maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu.
Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11,R:11

Refren: Malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi
dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
akan berkata kepada Tuhan,
“Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku,
Allahku, yang kupercayai.”

*Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau
dari jerat penangkap burung,
dari penyakit sampar yang busuk.
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau,
di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.

*Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,
terhadap panah yang terbang di waktu siang,
terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap,
terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

*Malapetaka tidak akan menimpa kamu,
dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

ATAU MAZMUR LAIN:
Mzm 102:16-21.29.22-23
Refrein: Tuhan sudah membangun Sion
dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.

*Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan,
dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu,
bila Engkau sudah membangun Sion,
dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu;
bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa,
dan tidak memandang hina doa mereka.

*Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian,
dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan,
sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus,
Tuhan memandang dari surga ke bumi,
untuk mendengarkan keluhan orang tahanan,
untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.

*Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram,
dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu.
supaya nama Tuhan diceritakan di Sion,
dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,
apabila para bangsa berkumpul bersama-sama
dan kerajaan-kerajaan berhimpun
untuk beribadah kepada Tuhan.


Bait Pengantar Injil
Mrk 10:45

Anak Manusia datang untuk melayani
dan menyerahkan nyawa-Nya
sebagai tebusan bagi semua orang.


Bacaan Injil
Luk 9:46-50

“Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa
timbullah pertengkaran di antara murid Yesus
tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka.
Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil
dan menempatkannya di samping-Nya,
dan Ia berkata kepada mereka,
“Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku.
Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku.
Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.”

Pada kesempatan lain Yohanes berkata,
“Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu,
dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita.”
Tetapi Yesus menjawab, “Jangan kalian cegah,
sebab barangsiapa tidak melawan kalian, ia memihak kalian.”

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU BACAAN LAIN:
Mat 18:1-5.10

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa,
datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya,
“Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?”
Maka Yesus memanggil seorang anak kecil
dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata,
“Aku berkata kepadamu:
Sungguh, jika kamu tidak bertobat
dan menjadi seperti anak kecil ini,
kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri
dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.
Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku,
ia menyambut Aku.
Ingatlah,
jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini.
Karena Aku berkata kepadamu:
Malaikat mereka ada di surga,
dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”

Demikianlah sabda Tuhan.


Menyambut anak-2
Renungan Injil
Anak kecil seringkali dipandang sebelah mata, diremehkan, tak digubris, tidak penting, atau malah sering bikin susah saja.
Tak dapat disangkal lagi, saya menjadi kaget ketika Yesus berkata, “Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku.”
Yesus meminta kita untuk dengan rela menerima siapa pun yang dipandang sebagai orang kecil, orang rendah, orang yang tak bernilai di masyarakat.
Inilah ajaran Yesus tentang kerendahan hati itu!
Kita mesti merendahkan hati kita, sama rendahnya dengan orang yang kita pandang rendah, tak masalah kalau kemudian orang-orang lainnya menjadi lebih tinggi.

Hal ini menjadi penting untuk diungkapkan secara gamblang oleh Yesus, mengapa demikian?
Tidaklah mudah menerima sabda Allah yang disampaikan oleh seorang mantan nelayan, mantan pemungut cukai atau mantan pendosa besar.
Kita cenderung menilai mereka sama seperti kita menilai anak kecil yang tak tahu apa-apa itu.
Kita baru akan bersemangat ketika sabda Allah dibawakan oleh orang yang kita anggap besar, terkenal, dan dihormati orang.
Padahal, menerima pewarta Injil, sekali pun ia hanyalah seorang rendahan, sama artinya kita menerima Yesus, yang artinya juga menerima Dia yang mengutus Yesus.

Tidak jarang saya mendengar orang mengeluh ketika mengikuti Misa, “Kotbahnya jelek, tak menarik” dan sebagainya, padahal jelas-jelas pastor itu sedang menyampaikan homili yang bersumber dari sabda Allah.
Kalau melihat dari sudut pandang ini, bersyukur juga saya di gereja tidak pernah diumumkan siapa pastor yang akan memimpin Misa.

Saya sendiri, dahulu, beberapa kali menerima penolakan karena dianggap tidak pantas mewartakan Injil.
Saya dipandang sebagai anak kecil yang tak mengerti apa-apa.
Tetapi ketika kemudian, setelah banyak orang mengakui saya sebagai pewarta Injil dan menuai banyak pujian, barulah orang mau mendengarkan.
Rupanya sabda Allah diukur dari siapa yang membawakan, bukan dari apa yang dibawakan.
Ini jelas keliru.
Bahwa sabda Allah itu bersifat inklusif, itu benar adanya.
Tetapi sabda Allah itu berbeda-beda tergantung yang membawakan, ini keliru.


Peringatan Orang Kudus
Pesta Para Malaekat Pelindung
Gereja percaya bahwa Tuhan Allah memberikan kepada setiap orang beriman seorang malaekat pelindung. Kepercayaan akan perlindungan malaekat sebagai utusan Allah sudah ada semenjak Perjanjian lama.
Bacaan pertama dalam Misa Kudus hari ini menunjukkan bahwa Tuhan memberikan malaekatNya sebagai pelindung dan penasehat bangsa Yahudi: “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaekat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. . . “(Kel 23:22 dst). Bangsa Yahudi harus selalu mendengarkan dia agar bisa selamat. Dalam Injil, Yesus mengatakan: “Ingatlah, janganlah menganggap rendah seorang dari anakĀ­anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaekat mereka di sorga yang selalu memandang wajah BapakKu yang di sorga” (Mat 18: 10).
Setiap kita mempunyai seorang malaekat pelindung. Ia bertugas melindungi, membimbing dan mempersembahkan doa dan karya-karya kita kepada Allah. Kita harus selalu menghormati malaekat pelindung kita, karena dialah sahabat kita yang ditugaskan Tuhan untuk mendampingi kita dalam hidup ini.


Santo Leger atau Lutgar, Martir
Leger lahir pada tahun 616. Imam saleh ini kemudian ditahbiskan menjadi Uskup kota Autun, Prancis. Sebagai Uskup ia giat membaharui cara hidup umatnya mengikuti nasehat-nasehat Kristus. Keberhasilan karyanya dan pengaruhnya yang besar di kalangan umat sangat mengkuatirkan penguasa kerajaan. Oleh karena itu ia ditangkap dan disiksa secara keji. Akhirnya matanya dibutakan, lidahnya dipotong. Beberapa tahun kemudian kepalanya dipenggal oleh wakil raja. Leger dihormati sebagai santo pelindung orang sakit mata. Peristiwa keji atas dirinya terjadi pada tahun 680.

 

 
Diambil dari:
http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Leave a Reply

*

captcha *