Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI Jumat, 2 Oktober 2020

Liturgia Verbi (A-II)
Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI

Jumat, 2 Oktober 2020

PW Para Malaikat Pelindung

 


Bacaan Pertama
Kel 23:20-23a

“Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”

Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Inilah firman Tuhan,
“Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu,
untuk melindungi engkau di jalan
dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.
Jagalah dirimu di hadapannya
dan dengarkanlah perkataannya,
janganlah engkau mendurhaka kepadanya,
sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya,
sebab nama-Ku ada di dalam dia.
Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya,
dan melakukan segala yang Kufirmankan,
maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu.
Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11,R:11

Refren: Ya Tuhan, tuntunlah aku di jalan yang kekal.

*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi
dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
akan berkata kepada Tuhan,
“Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku,
Allahku, yang kupercayai.”

*Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau
dari jerat penangkap burung,
dari penyakit sampar yang busuk.
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau,
di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.

*Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,
terhadap panah yang terbang di waktu siang,
terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap,
terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

*Malapetaka tidak akan menimpa kamu,
dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.


Bait Pengantar Injil
Mzm 103:21

Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya,
muliakanlah Dia,
hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.


Bacaan Injil
Mat 18:1-5.10

“Malaikat mereka di surga selalu memandang
wajah Bapa-Ku di surga.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa,
datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya,
“Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?”
Maka Yesus memanggil seorang anak kecil
dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata,
“Aku berkata kepadamu:
Sungguh, jika kamu tidak bertobat
dan menjadi seperti anak kecil ini,
kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri
dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.
Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku,
ia menyambut Aku.
Ingatlah,
jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini.
Karena Aku berkata kepadamu:
Malaikat mereka ada di surga,
dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”

Demikianlah sabda Tuhan.


malaikat pelindung

Renungan Injil
Bacaan Injil hari ini sama dengan Bacaan Injil kemarin, dengan penambahan ayat 10 tentang malaikat pelindung, dan ini yang akan kita renungkan untuk memperingati Para Malaikat Pelindung itu.

Tuhan menugaskan seorang malaikat untuk menjaga dan melindungi setiap orang yang beriman kepada Tuhan.
Keyakinan akan hal ini berdasarkan perkataan Yesus, “Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”
Sejak Perjanjian Lama pun keyakinan ini telah ada, seperti yang ditulis dalam Kitab Keluaran pada Bacaan Pertama hari ini, “Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.”

Sesungguhnya kita memiliki malaikat pelindung masing-masing.
Bukan kita yang menentukan, maka kita tidak dapat memilih siapa yang kita inginkan menjadi malaikat pelindung.
Tetapi siapa pun malaikat yang ditugasi, pastilah malaikat itu mengetahui secara rinci siapa kita, sementara kita sendiri barangkali belum pernah merasakan kehadirannya karena malaikat itu adalah roh yang tidak memiliki badan jasmani seperti kita.
Barangkali akan lebih mudah jika kita analogikan seperti angin, yang tak kelihatan tetapi sebetulnya kita dapat merasakan kehadirannya.
Jika kita beriman dengan benar, dan membuka mata hati kita, maka kita bisa merasakan kehadiran malaikat pelindung kita sekali pun tidak melihatnya secara kasat mata.
Ia bisa saja hadir berupa pencerahan yang muncul spontan di dalam benak kita, bisa juga dalam wujud orang lain, baik orang yang kita kita kenal atau pun orang asing.
Ia adalah representasi dari Kerajaan Allah yang datang kepada kita.
Jika kita tidak menyambut-Nya, tentulah sulit untuk merasakan kehadiran-Nya.


Peringatan Orang Kudus
Pesta Para Malaekat Pelindung
Gereja percaya bahwa Tuhan Allah memberikan kepada setiap orang beriman seorang malaekat pelindung. Kepercayaan akan perlindungan malaekat sebagai utusan Allah sudah ada semenjak Perjanjian lama.
Bacaan pertama dalam Misa Kudus hari ini menunjukkan bahwa Tuhan memberikan malaekatNya sebagai pelindung dan penasehat bangsa Yahudi: “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaekat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. . . “(Kel 23:22 dst). Bangsa Yahudi harus selalu mendengarkan dia agar bisa selamat. Dalam Injil, Yesus mengatakan: “Ingatlah, janganlah menganggap rendah seorang dari anak­anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaekat mereka di sorga yang selalu memandang wajah BapakKu yang di sorga” (Mat 18: 10).
Setiap kita mempunyai seorang malaekat pelindung. Ia bertugas melindungi, membimbing dan mempersembahkan doa dan karya-karya kita kepada Allah. Kita harus selalu menghormati malaekat pelindung kita, karena dialah sahabat kita yang ditugaskan Tuhan untuk mendampingi kita dalam hidup ini.


Santo Leger atau Lutgar, Martir
Leger lahir pada tahun 616. Imam saleh ini kemudian ditahbiskan menjadi Uskup kota Autun, Prancis. Sebagai Uskup ia giat membaharui cara hidup umatnya mengikuti nasehat-nasehat Kristus. Keberhasilan karyanya dan pengaruhnya yang besar di kalangan umat sangat mengkuatirkan penguasa kerajaan. Oleh karena itu ia ditangkap dan disiksa secara keji. Akhirnya matanya dibutakan, lidahnya dipotong. Beberapa tahun kemudian kepalanya dipenggal oleh wakil raja. Leger dihormati sebagai santo pelindung orang sakit mata. Peristiwa keji atas dirinya terjadi pada tahun 680.

Diambil dari:
http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/

Leave a Reply

*

captcha *