Selasa, Pesta Kelahiran S.P. Maria 08 September 2015
Pesta Kelahiran S.P. Maria
08 September 2015
________________________________________________
Bacaan Pertama
Mi 5:2-5a
“Tibalah saatnya perempuan yang mengandung itu melahirkan.”
Pembacaan dari Nubuat Mikha:
Beginilah firman Tuhan:
“Hai Betlehem di wilayah Efrate,
hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda,
dari padamu akan bangkit bagi-Ku
seorang yang akan memerintah Israel,
yang permulaannya sudah sejak purbakala,
yang sudah ada sejak dahulu kala.
Ia akan membiarkan mereka
sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan;
lalu saudara-saudaranya yang masih ada
akan kembali kepada orang Israel.
Maka ia akan bertindak,
dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan,
dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya;
mereka akan tinggal tetap,
sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi,
dan dia menjadi damai sejahtera.
Demikianlah sabda Tuhan.
________________________________________________
BACAAN LAIN
Rom 8:28-30
“Mereka yang dipanggil Allah,
juga dibenarkan oleh-Nya.”
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara,
kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula,
juga ditentukan-Nya dari semula
untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya,
supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula,
juga dipanggil-Nya.
Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya.
Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
________________________________________________
Mazmur Tanggapan
Mzm 13:6ab.6cd,R:Yes 61:10
Refren: Aku bersukacita dalam Tuhan.
*Ya Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya,
hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu.
*Aku mau menyanyi untuk Tuhan,
karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
________________________________________________
Bait Pengantar Injil
Berbahagialah engkau, hai Perawan Maria, dan sangat terpuji.
Sebab dari padamu telah terbit Sang Surya Keadilan,
yakni Kristus, Allah kita.
________________________________________________
Bacaan Injil
Mat 1:1-16.18-23
“Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub,
Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya.
Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar,
Peres memperanakkan Hezron,
Hezron memperanakkan Ram.
Ram memperanakkan Aminadab,
Aminadab memperanakkan Nahason,
Nahason memperanakkan Salmon,
Salmon memperanakkan Boas dari Rahab,
Boas memperanakkan Obed dari Rut,
Obed memperanakkan Isai,
Isai memperanakkan raja Daud.
Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria.
Salomo memperanakkan Rehabeam,
Rehabeam memperanakkan Abia,
Abia memperanakkan Asa.
Asa memperanakkan Yosafat,
Yosafat memperanakkan Yoram,
Yoram memperanakkan Uzia.
Uzia memperanakkan Yotam,
Yotam memperanakkan Ahas,
Ahas memperanakkan Hizkia.
Hizkia memperanakkan Manasye,
Manasye memperanakkan Amon,
Amon memperanakkan Yosia.
Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya
pada waktu pembuangan ke Babel.
Sesudah pembuangan ke Babel,
Yekhonya memperanakkan Sealtiel,
Sealtiel memperanakkan Zerubabel.
Zerubabel memperanakkan Abihud,
Abihud memperanakkan Elyakim,
Elyakim memperanakkan Azor.
Azor memperanakkan Zadok,
Zadok memperanakkan Akhim,
Akhim memperanakkan Eliud,
Eliud memperanakkan Eleazar,
Eleazar memperanakkan Matan,
Matan memperanakkan Yakub,
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria,
yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut:
Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf,
ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus,
sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati,
dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum,
ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu,
malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata,
“Yusuf, anak Daud,
janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu,
sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Maria akan melahirkan anak laki-laki,
dan engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya
dari dosa mereka.”
Hal itu terjadi supaya genaplah yang firman Tuhan
yang dinyatakan oleh nabi,
“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung
dan melahirkan seorang anak laki-laki,
dan mereka akan menamai Dia Imanuel”
yang berarti: Allah menyertai kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
*Atau Bacaan singkat, Mat 1:18-23, yang dimulai pada:
“Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut:”
dari bacaan di atas.
________________________________________________
Renungan Injil
Hari ini adalah Pesta kelahiran Santa Perawan Maria, bunda kita.
Peringatan pada hari kelahiran itu disebut Hari Ulang Tahun atau ultah.
Peringatan ultah itu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu.
Santo Yohanes Pembaptis adalah “uang tip” yang diberikan oleh Herodes di saat pesta untuk merayakan ultahnya.
Tetapi lazimnya, ultah tidak lagi diperingati ketika yang ber-ultah sudah meninggal dunia.
Oleh sebab itu, pesta hari ini menjadi kurang pas kalau disebut sebagai peringatan ultah.
Selain itu, umumnya gereja memperingati santo atau santa pada tanggal wafatnya, bukan pada tanggal kelahirannya.
Hanya sedikit sekali yang diperingati (juga) pada tanggal kelahirannya, antara lain: Yesus Kristus kita peringati pada hari Natal dan Santo Yohanes Pembaptis tiap-tiap tanggal 24 Juni.
Bunda Maria memang bukan Tuhan, tetapi sangat layak kalau kita menghormatinya sebagai Bunda Tuhan, karena melalui rahimnyalah Yesus datang ke dunia ini.
Artinya, secara biologis, semestinya DNA Yesus mengarah kepada DNA Bunda Maria, sebagai anak kandung, keturunan se-darah.
Mengenang hari kelahiran Bunda Maria adalah salah satu wujud penghormatan kita; sama seperti saat kita mengenang Bunda Maria yang diangkat ke Surga.
Belakangan saya mendengar issue tentang usulan untuk mengganti atau menyempurnakan teks doa Salam Maria, menjadi sesuatu yang lain.
Saat pertama kali saya mendengar usulan itu, saya langsung bereaksi, “Mana bisa? Aneh-aneh saja.”
Tetapi kemudian saya mencoba untuk menela’ah dari berbagai sudut pandang, dan jawabannya tetap sama, “Mana bisa diganti.”
Marilah kita berdoa,
Bunda Maria, Bunda Allah.
Berdoalah sekarang untuk kami yang telah berbuat dosa ini,
dan berdoa jugalah di saat kami meninggal dunia nanti.
Amin.
________________________________________________
Peringatan Orang Kudus
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
Hari ini Gereja sedunia merayakan “Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria.” Pesta ini sesungguhnya menunjukkan betapa Gereja mengasihi dan menghormati Maria sebagai wanita yang punya peranan besar di dalam karya keselamatan Allah. Sehubungan dengan pesta ini mungkin terlintas dalam benak kita pertanyaan berikut: “Landasan pemikiran apa yang melatarbelakangi pesta ini?”
Kita tidak bisa langsung menjawab pertanyaan ini dengan membeberkan peristiwa kelahiran Maria secara lengkap dan obyektif berdasarkan informasi dari dokumen-dokumen terpercaya Gereja seperti Alkitab. Yang mungkin bagi kita ialah melihat peranan dan kedudukan Maria di dalam rencana dan karya keselamatan Allah di dalam sejarah. Tentang hal itu Gereja mengajarkan bahwa Allah – setelah kejatuhan manusia – menjanjikan seorang Penebus bagi umat manusia. Penebus itu adalah AnakNya sendiri. Untuk maksud luhur itu Allah membutuhkan kerjasama manusia; Allah membutuhkan seorang perempuan untuk mengandungkan dan melahirkan AnakNya. Kebenaran iman ini dikatakan Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Galatia: ” . . . setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan . . . ” (Gal 4:4).
Siapa Perempuan itu? Perempuan itu ialah Maria, seorang puteri keturunan Abraham. Dari sini Gereja mengajarkan bahwa Maria telah ditentukan Allah sedari kekal untuk mengandung dan melahirkan AnakNya. Untuk itu ia suci sejak lahirnya dan diperkandungkan tanpa noda dosa asal.
Dalam konteks pengakuan iman inilah, Gereja merasa perlu menentukan suatu hari khusus (yaitu: 8 September) untuk merayakan peristiwa kelahiran Maria. Dasar pertimbangan di sini – barangkali sangat sederhana – ialah bahwa sebagai manusia, Maria tentu pernah lahir pada waktu dan di tempat tertentu, dari orangtua dan suku tertentu. Injil-injil sendiri tidak mengatakan secara jelas bahwa Maria juga adalah keturunan Daud, sebagaimana Yusuf suaminya. Yang penting di sini bukanlah ketepatan hari kelahiran itu tetapi ungkapan iman Gereja akan Maria sebagai perempuan yang ditentukan Allah untuk mengandungkan dan melahirkan AnakNya.
Seturut sejarah, mulanya pesta ini dirayakan di lingkungan Gereja Timur berdasarkan ilham dari tulisan-tulisan Apokrif pada abad ke-6; pada akhir abad ke-7, barulah pesta ini diterima dan dirayakan di dalam Gereja Barat Roma.
Diambil dari:
Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info