Rabu, 29 Agustus 2018 PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis
Liturgia Verbi (B-II)
Hari Biasa, Pekan Biasa XXI
Rabu, 29 Agustus 2018
PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis
Bacaan Pertama
Yer 1:17-19
“Sampaikanlah kepada Yehuda
segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka.”
Pembacaan dari Kitab Yeremia:
Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia,
“Baiklah engkau bersiap!
Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku
segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka,
supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
Mengenai Aku,
sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau
menjadi kota yang berkubu,
menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga
melawan seluruh negeri ini,
menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya,
menentang para imam dan rakyat negeri lain.
Mereka akan memerangi engkau,
tetapi tidak akan mengalahkan engkau,
sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau,
demikianlah firman Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
ATAU BACAAN LAIN:
2Tes 3:6-10.16-18
“Barang siapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan.”
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika:
Saudara-saudara, demi nama Tuhan Yesus Kristus kami berpesan,
agar kalian menjauhkan diri dari setiap saudara
yang tidak melakukan pekerjaannya
dan yang tidak menurut ajaran yang telah kalian terima dari kami.
Sebab kalian sendiri tahu,
bagaimana kalian harus mengikuti teladan kami,
karena kami tidak lalai bekerja di antara kalian.
Kami tidak makan rejeki orang dengan cuma-cuma,
tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam,
supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kalian.
Bukan karena kami tidak berhak menerima rejeki dari kalian,
melainkan karena kami mau menjadikan diri kami
teladan bagi kalian, supaya kalian ikuti.
Ketika berada di tengah-tengahmu, kami telah memperingatkan,
“Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan.”
Semoga Tuhan damai sejahtera,
mengaruniakan damai sejahtera kepadamu,
terus-menerus, dalam segala hal.
Tuhan menyertai kalian semua.
Salam dari padaku, Paulus.
Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri.
Inilah tanda dalam setiap surat, beginilah tulisanku.
Semoga kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita,
menyertai kalian semua!
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 71:1-4a.5-6b.15.17,R:15a
Refren: Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.
*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung,
janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
*Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh,
kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri;
sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku.
ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
*Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan,
Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah.
Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan,
Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
*Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu,
dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu,
sebab aku tidak dapat menghitungnya.
Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku,
dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
ATAU MAZMUR LAIN:
Mzm 128:1-2.4-5
Refrein: Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
*Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan,
yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
*Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan
orang laki-laki yang takwa hidupnya.
Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion:
boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Bait Pengantar Injil
Mat 5:10
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Bacaan Injil
Mrk 6:17-29
“Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku
kepala Yohanes Pembaptis.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa
Herodeslah menyuruh orang menangkap Yohanes
dan membelenggunya di dalam penjara
berhubung dengan peristiwa Herodias,
yakni bahwa Herodes telah memperistri Herodias,
isteri Filipus saudaranya.
Yohanes pernah menegur Herodes,
“Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!”
Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes,
dan bermaksud membunuh dia,
tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes,
karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci;
jadi ia melindunginya.
Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes,
hati Herodes selalu terombang-ambing;
namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias,
yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya
mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar,
para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea.
Pada waktu itu Puteri Herodias tampil lalu menari,
dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya.
Maka Raja berkata kepada gadis itu,
“Minta dari padaku apa saja yang kauingini,
maka akan kuberikan kepadamu!”
Lalu Herodes bersumpah kepadanya,
“Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!”
Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya,
“Apa yang harus kuminta?”
Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!”
Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta,
“Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku
kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!”
Maka sangat sedihlah hati raja!
Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya,
ia tidak mau menolaknya.
Raja segera menyuruh seorang pengawal
dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes.
Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
Ia membawa kepala itu di sebuah talam
dan memberikannya kepada Herodias,
dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu,
mereka datang dan mengambil mayatnya,
lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah sabda Tuhan.
ATAU BACAAN LAIN:
Mat 23:27-32
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang
yang mendengarkan sabda Kristus.
“Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada waktu itu Yesus bersabda,
“Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
hai kalian orang-orang munafik,
sebab kalian itu seperti kuburan yang dilabur putih.
Sebelah luarnya memang tampak bersih,
tetapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian pula kalian,
dari sebelah luar nampaknya benar,
tetapi sebelah dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
hai kalian orang-orang munafik,
kalian membangun makam bagi nabi-nabi
dan memperindah tugu peringatan bagi orang-orang saleh,
dan sementara itu kalian berkata,
‘Seandainya kami hidup pada zaman nenek moyang kita,
tentulah kami tidak ikut membunuh para nabi.’
Tetapi dengan demikian kalian bersaksi melawan dirimu sendiri,
bahwa kalian keturunan pembunuh nabi-nabi itu.
Jadi, penuhilah takaran para leluhurmu!”
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan Injil
Janganlah kita lewatkan pesan penting yang disampaikan kepada kita melalui Kitab Yeremia dari Bacaan Pertama hari ini, yang diambil dari perikop tentang “Yeremia dipanggil dan diutus”, dan dikaitkan dengan peringatan wajib Wafatnya Santo Yohanes Pembaptis, santo yang juga dipanggil dan diutus Allah.
Sesungguhnya orang dipanggil oleh Tuhan untuk diutus kemana sih?
Apakah diutus untuk menghadiri pesta dan bersenang-senang?
Jika seandainya ada di antara kita yang mengalami, dipanggil untuk menghadiri pesta dan bersenang-senang, saya pastikan panggilan itu datangnya dari iblis, bukan dari Tuhan, panggilan yang awalnya nampak menyenangkan tetapi berakhir tragis.
Jika panggilan datangnya dari Tuhan, awalnya bukanlah hal yang menyenangkan tetapi yang bertahan sampai kepada kesudahannya akan selamat.
Itu bedanya.
Kita dipilih dan dipanggil oleh Tuhan untuk menghadapi dan menanggulangi persoalan hidup, untuk keluar sebagai pemenang.
Tuhan tidak meniadakan persoalan hidup manusia, melainkan akan membentengi kita dan menguatkan kita agar kita dimampukan untuk mengalahkan musuh yang jauh lebih kuat.
Beginilah sabda Tuhan, “Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau.”
Memang, pada saat dipanggil, karena kekurang-percayaan kita, maka kita pun diliputi oleh berbagai kekhawatiran.
Itu karena kita masih berkutat kepada rasio duniawi kita, tak percaya kalau Tuhan dapat memutar balik yang mustahil menjadi mungkin.
Yeremia juga mengalami yang sama ketika Tuhan memanggilnya.
“Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda,” begitulah jawaban Yeremia ketika Tuhan memintanya untuk melaksanakan tugas panggilannya, “Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
Inilah pesan penting dari Tuhan untuk kita, yang disampaikan pada Bacaan Pertama hari ini,
“Baiklah engkau bersiap!
Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. ”
Peringatan Orang Kudus
Santo Wafatnya Santo Yohanes Pembaptis
Pada tanggal 24 Juni Gereja merayakan pesta Kelahiran Yohanes Pembaptis; sedangkan pada hari ini, 29 Agustus, Gereja mengajak seluruh umat untuk memperingati kemartirannya.
Kemartiran Yohanes berkaitan erat dengan tegurannya yang pedas kepada Raja Herodes karena ia memperisteri Herodias, isteri Filipus, saudaranya secara tidak sah. Herodes marah dan mencampakkan Yohanes ke dalam penjara. Herodias pun marah dan tak henti-hentinya berusaha mencari kesempatan untuk membunuh Yohanes.
Kesempatan emas itu akhirnya tiba juga. Pada hari ulang tahunnya, Herodes mengadakan jamuan makan untuk para petinggi kerajaan di seluruh Galilea. Kesempatan ini dimanfaatkan Herodias untuk melaksanakan niat jahatnya atas diri Yohanes. Ia menyuruh puterinya menari dihadapan para tamu. Tariannya sungguh menawan hati para tamu yang sudah mulai mabuk itu. Herodes tampak bangga dan gembira. Terdorong oleh kebanggaannya itu, Herodes berkata kepada gadis itu: “Mintalah kepadaku apa saja seturut kehendakmu. Aku akan memberikannya kepadamu”. Herodes bahkan bersumpah di hadapan para tamu: “Apa saja yang kauminta, akan kuberikan, sekalipun separuh dari kerajaanku”. Gadis itu tidak tahu apa yang harus dimintanya. Karena itu ia berlari kepada ibunya Herodias untuk memintai pendapatnya. Tanpa banyak pikir, Herodias berkata: “Kepala Yohanes Pembaptis!”
Gadis itu segera menghadap Herodes dan berkata: “Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di dalam sebuah talam”. Herodes sedih tetapi karena sumpahnya dan karena malu kepada tamu-tamunya, ia segera memerintahkan pengawal-pengawalnya untuk memenggal kepala Yohanes pada hari itu juga. Injil Mateus 14 mengatakan bahwa kepala Yohanes itu diletakkan di dalam sebuah talam dan diberikan kepada puteri Herodias itu.
Karena kesetiaannya kepada Allah dan panggilannya sebagai nabi pendahulu Yesus, Yohanes mati di bawah kuasa kelaliman Herodes. Ia mati dibunuh pada tahun 31.
Santa Sabina, Martir
Sabina adalah isteri seorang bangsawan Romawi Kristen bernama Valentinus. Ia menjadi Kristen di bawah bimbingan Seraphia, seorang gadis Kristen yang saleh. Sabina-lah yang mengurusi pemakaman Seraphia ketika ia dibunuh oleh kaki-tangan Kaisar Hadrianus pada abad kedua. Perbuatannya ini akhirnya juga menyebabkan dia ditangkap dan dibunuh. Sabina dihormati sebagai pelindung ibu rumah tangga dan anak-anak.
Diambil dari:
http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi