Kamis, 08 Oktober 2015

Kamis Pekan Biasa XXVII
08 Oktober 2015

_______________________________________________
Bacaan Pertama
Mal 3:13-4:2a

“Hari Tuhan akan datang, menyala seperti api.”

Pembacaan dari Nubuat Maleakhi:

Tuhan bersabda kepada orang-orang fasik,
“Bicaramu tentang Aku kurang ajar.
Meskipun demikian kalian bertanya,
‘Apakah yang kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?’
Kalian berkata, ‘Sia-sialah beribadah kepada Allah!
Apakah untungnya
kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap Allah
dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam?
Itulah sebabnya kita memuji bahagia orang-orang yang gegabah.
Sebab mujurlah orang-orang yang berbuat jahat itu!
Mereka mencobai Allah, namun luput juga.’

Sebaliknya orang-orang yang takwa berbicara demikian,
‘Tuhan memperhatikan dan mendengarkan kita;
sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya
bagi orang-orang yang takwa kepada Tuhan
dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.’
“Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, ”
sabda Tuhan semesta alam,
‘pada hari yang Kusiapkan.
Aku akan mengasihani mereka
sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
Maka kalian akan melihat kembali
perbedaan antara orang benar dan orang jahat,
antara orang yang beribadah kepada Allah
dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Sesungguhnya hari itu akan datang, menyala seperti api.
Maka semua orang gegabah dan orang fasik
akan menjadi seperti jerami
dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu,”
sabda Tuhan semesta alam.
“Mereka akan habis sampai ke akar dan cabangnya.
Tetapi kalian yang takwa,
bagi kalian akan terbit surya kebenaran
yang sayapnya membawa kesembuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan.

_______________________________________________
Mazmur Tanggapan
Mzm 1:1-6,R:40:5a

Refren: Berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan.

*Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.

*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buah pada musimnya,
dan daunnya tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.

*Bukan demikianlah orang-orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

_______________________________________________
Bait Pengantar Injil
Kis 16:14b

Tuhan, bukalah hati kami,
supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

_______________________________________________
Bacaan Injil
Luk 11:5-13

“Mintalah, maka kalian akan diberi.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa,
Yesus bersabda kepada mereka,
“Jika di antara kalian
ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat
dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamkanlah aku tiga buah roti,
sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku,
dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;’
masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab,
‘Jangan mengganggu aku;
pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur.
Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu.’

Aku berkata kepadamu:
Sekalipun dia tidak mau bangun
dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya,
namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu,
pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia diperlukan.

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu,
mintalah, maka kamu akan diberi;
carilah, maka kamu akan mendapat;
ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, akan menerima;
dan setiap orang yang mencari, akan mendapat,
dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu.
Bapa manakah di antara kalian,
yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti?
Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan?
Atau kalajengking, kalau yang diminta telur?
Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu,
betapa pula Bapamu yang di surga!
Ia akan memberikan Roh Kudus
kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”

Demikianlah sabda Tuhan.

_______________________________________________
Renungan Injil
Seandainya tetangga menggedor-gedor pintu di tengah malam, meminta sesuatu dari kita karena kebutuhannya yang mendesak, semestinya kita akan bangun dan membukakan pintu baginya.
Jika tetangga itu orangnya baik, tentu dengan senang hati kita akan menolongnya.
Tetapi jika tetangga itu bukan orang yang baik, kita tetap akan menolongnya walaupun sambil bersungut-sungut.

Ada perasaan tak enak hati kalau tidak menolongnya.
Terlebih lagi Bapa kita di Surga.
Karena sikap yang tidak malu-malu itu, pasti Ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan.
Terlebih lagi jika yang datang itu adalah anak-Nya, manalah mungkin akan ditolak-Nya.

Yang menjadi persoalan, banyak orang merasa, dan bahkan yakin, tidak semua permintaan akan dikabulkan oleh Bapa di Surga.
Ada yang menghibur diri dengan berkata, “Pertolongan akan indah pada waktunya.”
Sebagian yang lain malah mulai meragukan Tuhan, “Doa permohonanku tak didengarkan oleh Tuhan.”
Ada pula yang mengartikan, “Permintaan yang baik dan layak akan dijawab, tetapi yang tak baik dan tak layak akan ditolak-Nya.”

Hari ini Yesus menegaskan, “Mintalah, maka kamu akan diberi; setiap orang yang meminta, akan menerima.”
Tidak ada tuh syarat, mana permintaan yang layak dimohonkan dan mana yang tidak.
Tidak ada tuh tebang-pilih, siapa yang didengarkan dan siapa tidak didengarkan.   Malahan jelas, setiap orang yang meminta, artinya siapa pun dia.

Lalu mengapa seolah ada pertentangan dalam hal pengabulan doa permohonan itu?
Kalimat terakhir dari Bacaan Injil hari ini adalah jawabannya.
Siapa pun yang meminta, apa pun yang diminta, kapan pun ia meminta, Tuhan akan memberikan Roh Kudus untuk mengabulkan permintaan kita.
Soal bagaimana Roh Kudus akan bekerja, saya tidak tahu.
Tetapi pasti, Roh Kudus akan bekerja untuk mewujudkan pengabulan doa itu, dan sifatnya segera, tak pakai tar-sok tar-sok.
Dan juga pasti – yang ini saya tahu -, pertolongan tidak bisa egois, tidak bisa merusak tatanan yang telah dibuat-Nya sendiri.
Sebagai contoh, ketika Yesus menolong para murid untuk mendapatkan ikan tangkapan di danau.
Yesus tidak menguras danau atau mengeringkan danau supaya semua ikan dapat ditangkap; Yesus hanya memenuhi jala dan perahu dengan ikan tangkapan.
Jadi, tidaklah mungkin Roh Kudus menolong kita dengan cara menyengsarakan orang lain.
Inilah yang kemudian kita simpulkan sebagai “tak dikabulkan” itu.

Telah pernah saya sharingkan sebelumnya.
Ketika saya memohon dengan sangat Tuhan berkenan membantu saya untuk memenangkan suatu tender proyek besar, karena perusahaan kami sangat membutuhkan proyek itu untuk membantu cashflow.
Tuhan tidak mengabulkan permohonan saya, jangan-jangan malah tidak mendengarkan doa saya.
Orang lain yang keluar sebagai pemenang tender.
Belakangan saya mendengar proyek tersebut bermasalah dan perusahaan pemenang tender sampai gulung-tikar.
Rupanya inilah yang dimaksudkan oleh Yesus.
Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti?
Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan?
Atau kalajengking, kalau yang diminta telur?
Saya meminta roti, tapi Tuhan tidak mau memberi saya batu, makanya perusahaan kami tidak keluar sebagai pemenang tender.

Tak habis-habisnya yang bisa saya sharingkan perihal pertolongan Tuhan itu.
Dan bukan hanya saya, setiap dari kita juga mengalami yang sama, menerima pengabulan atas doa permohonan kita.
Barangkali yang membedakan, cukup pekakah kita akan datangnya pertolongan itu?
Percayakah kita, pertolongan Tuhan itu datang dengan berbagai macam cara, yang bisa jadi saja tidak kita sangka-sangka, yang bisa jadi saja melalui perantaraan orang jahat, yang bisa jadi saja seolah-olah penolakan padahal pertolongan?

_______________________________________________
Peringatan Orang Kudus
Simeon, Tokoh Israel Sejati
Lukas adalah satu-satunya penulis Injil yang menampilkan Simeon di dalam Injilnya (lih. Luk 2:22-35). Di dalamnya ia menggambarkan Simeon sebagai seorang tokoh Israel yang benar dan saleh di hadapan Allah. Simeon dipandang sebagai tokoh Israel sejati yang sungguh percaya akan Allah dan janji-janjiNya. Lukas menegaskan hal itu dengan mengatakan bahwa ia ditentukan Allah ‘tidak akan mati’ sebelum menyaksikan dengan mata kepala sendiri kehadiran Yesus, Al-Masih, Dia yang dijanjikan Allah untuk menebus dosa umat manusia.
Oleh dorongan Roh Kudus, ia datang ke bait Allah. Ternyata di sana ia bertemu dengan Yusuf dan Maria yang datang ke dalam bait Allah untuk mempersembahkan Yesus Anaknya kepada Allah menurut Hukum Taurat Musa. Segera ia mengambil Yesus dari Maria dan menatangNya dalam tangannya sambil mengucap syukur kepada Allah karena telah diperkenankan melihat sendiri Dia yang datang dari Allah. Ia memuliakan Allah dengan berkata: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan FirmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu, Israel.” Kidung pujian ini disebut ‘Nunc Dimitis’.
Kecuali itu, Simeon juga meramalkan penderitaan yang akan dialami Maria: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan, dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” (Luk 2:34-35).

_______________________________________________
Santo Sergius dan Bakhus, Martir
Sergius dan Bakhus adalah dua perwira Romawi yang beragama Kristen. Mereka dihukum mati pada tahun 300 dalam masa pemerintahan kaisar Maksimianus, karena menolak mengikuti upacara korban kepada dewa-dewi kekaisaran Romawi. Orang-orang Badui Arab yang beragama Kristen memandang mereka sebagai santo pelindung mereka.

 

Diambil dari:
Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

Leave a Reply

*

captcha *