Hari Biasa, Pekan Biasa IV Senin, 1 Februari 2021

Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa, Pekan Biasa IV

Senin, 1 Februari 2021

Ujud Universal – Perempuan korban kekerasan.
Kita berdoa bagi kaum perempuan korban kekerasan,
agar mendapat perlindungan dan penderitaan mereka benar-benar dirasakan dan diperhatikan oleh masyarakat.

Ujud Gereja Indonesia – Kasih sayang keluarga.
Semoga keluarga-keluarga Katolik makin berani belajar menghayati spiritualitas tinggal di rumah yang menuntut anggota-anggota keluarga untuk saling memahami kelemahan dan saling menguatkan dalam menghadapi setiap masalah.

 


Bacaan Pertama
Ibr 11:32-40

“Allah mempunyai rencana yang lebih baik bagi kita semua.”

Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara, tentang tokoh-tokoh iman,
aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan
tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi.
Karena iman, mereka telah menaklukkan kerajaan-kerajaan,
mengamalkan kebenaran dan memperoleh apa yang dijanjikan,
menutup mulut singa-singa dan memadamkan api yang dahsyat.
Mereka telah luput dari mata pedang,
dan telah beroleh kekuatan dalam kelemahan.
Mereka telah menjadi kuat dalam peperangan
dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.
Karena iman,
para ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati,
sebab mereka dibangkitkan.
Ada lagi orang-orang yang membiarkan dirinya disiksa
dan tidak mau menerima pembebasan,
karena mereka mengharapkan
kebangkitan untuk hidup yang lebih baik.
Ada pula yang diejek dan didera,
bahkan ada yang dibelenggu dan dipenjarakan.
Mereka dilempari batu, digergaji dan dibunuh dengan pedang;
mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba
atau kulit kambing
sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.
Dunia ini bukan tempat layak bagi mereka!
Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan,
dalam gua-gua dan dalam celah-celah gunung.
Iman mereka telah memberi mereka suatu kesaksian yang indah.
Namun mereka semua belum memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Sebab Allah mempunyai rencana yang lebih baik bagi kita semua;
tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

Demikianlah sabda Tuhan.

 


Mazmur Tanggapan
Mzm 31:20.21.22.23.24,R:25

Refren: Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu,
kalian semua yang berharap kepada Tuhan.

*Alangkah limpahnya kebaikan-Mu
yang telah Kaulakukan di hadapan manusia
bagi orang yang berlindung pada-Mu!

*Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu
terhadap persekongkolan orang-orang;
Engkau melindungi mereka dalam pondok
terhadap perbantahan lidah.

*Terpujilah Tuhan!
Ia telah menunjukkan kasih setia-Nya kepadaku dengan ajaib
pada waktu kesesakan!

*Dalam kebingunganku aku menyangka,
“Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu.”
Tetapi ternyata Engkau mendengarkan suara permohonanku,
ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.

*Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya!
Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan,
tetapi orang yang congkak diganjar-Nya
dengan tidak tanggung-tanggung.

 


Bait Pengantar Injil
Luk 7:16

Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita,
dan Allah mengunjungi umat-Nya.

 


Bacaan Injil
Mrk 5:1-20

“Hai Roh Jahat, keluarlah dari orang ini!”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa,
sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang danau Galilea,
di daerah orang Gerasa.
Baru saja Yesus turun dari perahu,
datanglah kepadanya
seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan.
Orang itu diam di sana
dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya,
dengan rantai sekalipun!
Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai,
tetapi rantainya diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya,
sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat
untuk menjinakkannya.
Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit
sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu.
Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya.
Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak,
“Apa urusan-Mu dengan aku,
hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi?
Demi Allah, jangan siksa aku!”
Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya,
“Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!”
Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, “Siapa namamu?”
Jawabnya “Namaku Legion, karena kami banyak.”
Ia memohon dengan sangat
supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.

Adalah di sana, di lereng bukit,
sekawanan babi sedang mencari makan.
Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya,
“Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu,
dan biarkanlah kami memasukinya!”
Yesus mengabulkan permintaan mereka.
Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu.
Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun
dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

Maka larilah penjaga-penjaga babi itu!
Mereka menceriterakan hal itu
di kota dan di kampung-kampung sekitarnya.
Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.
Mereka datang kepada Yesus
dan melihat orang yang kerasukan itu duduk;
orang yang tadinya kerasukan legion itu,
kini berpakaian dan sudah waras.
Maka takutlah mereka.
Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan
apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu,
dan tentang babi-babi itu.
Lalu mereka mendesak Yesus
supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu,
orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta,
supaya ia diperkenankan menyertai Yesus.
Tetapi Yesus tidak memperkenankannya.
Yesus berkata kepada orang itu,
“Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu,
dan beritahukanlah kepada mereka
segala yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu,
dan ceriterakanlah bagaimana Ia telah mengasihani engkau!”
Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis
segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya
dan mereka semua menjadi heran.

Demikianlah sabda Tuhan.

 


bangkit dari keterpurukan
Renungan Injil
Hari ini kita lanjutkan renungan tentang kuasa Allah yang nyata bermanfaat bagi kehidupan manusia, dan oleh belas-kasihan-Nya kita boleh berharap kuasa-Nya untuk melawan roh-roh jahat yang seringkali mengganggu kehidupan kita.

Pada Bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang segerombolan roh jahat yang disebut Legion, karena jumlahnya banyak, bisa ribuan.
Roh-roh jahat ini telah menyengsarakan hidup dari orang yang dirasuki.
Tentu kita merasa seram karena ini sangat membahayakan.
Tetapi esungguhnya kita tak perlu khawatir karena mereka takut kepada Yesus, mereka takut akan kuasa Allah.

Orang yang telah dibebaskan dari kerasukan Legion itu meminta kepada Yesus agar diperkenankan menyertai Yesus, tetapi Yesus menolaknya.
Yesus malahan berkata, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu, dan ceriterakanlah bagaimana Ia telah mengasihani engkau!”
Ini jelas merupakan tugas pewartaan.
Ada dua hal yang mesti diwartakan, yakni tentang kuasa Allah dan tentang kasih Allah kepada manusia.

Ketika kita tak berdaya untuk mengatasi suatu masalah, maka kita perlu meminta pertolongan dari orang yang memiliki kuasa lebih besar dan sanggup mengatasi permasalahan kita.
Kita percaya kalau Allah Bapa kita memiliki kuasa terbesar, dan kita ini adalah anak-anak-Nya, maka sudah sepantasnyalah kita meminta pertolongan dari-Nya.
Di dunia ini ada banyak sekali orang susah, mungkin termasuk kita juga.
Barangkali tak ada yang tak susah hidupnya.
Pertolongan telah disediakan, bagi orang yang percaya kepada-Nya.
Gratis pula.

Mengapa Allah Bapa berkenan menyediakan pertolongan bagi kita, teristimewa terhadap kesusahan yang tak sanggup kita atasi sendiri?
Ya, karena Bapa kita itu sangat mengasihi kita, karena kita adalah anak-anak-Nya.
Kasih-Nya yang besar itulah yang menjadi tumpuan harapan kita, yang membuat kita tak sampai berputus-asa.
Mari kita bangkit dari keterpurukan kita.
Mari kita songsong pertolongan Tuhan yang segera datang itu, jadilah percaya!

 


Peringatan Orang Kudus
Santa Brigida, biarawati
Brigida lahir di Umeras, Kildare, Irlandia pada tahun 453.  Ayahnya, Dubthach, adalah seorang pangeran yang masih kafir.  Sedangkan ibunya, Borcessa adalah seorang budak belian yang sudah menganut agama Kristen.  Brigida dibesarkan dan dididik menjadi seorang Kristen.  Setelah dewasa, ia bercita-cita menjadi biarawati.  Namun keinginannya ini mendapat banyak rintangan.  Pertama-tama karena pada waktu itu belum ada biara khusus untuk para wanita.  Lagi pula wanita budak belian dan anak-anaknya tidak mempunyai hak apa pun bahkan sering kali mereka tidak diperkenankan mengikuti ibadat.
Meskipun demikian, keinginannya tidak terpatahkan oleh rintangan-rintangan tersebut.  Ia berusaha mendirikan sebuah biara khusus untuk para wanita di Kildare.  Ia berhasil membujuk ayahnya untuk memberinya status sebagai wanita bebas (bukan lagi budak).  Ternyata ia menjadi seorang biarawati yang luar biasa.  Ia bersemangat tinggi dan rajin dalam karyanya, kuat ingatannya, ramah dan trampil.  Ia dapat bergaul dengan siapa saja dan siap menolong orang-orang yang datang kepadanya, bahkan menerima mereka di dalam biaranya.  Dengan demikian dia tidak lagi hidup sendirian di dalam biara.  Ia memusatkan perhatiannya pada para penderita kusta dan budak belian.
Kecuali itu, ia juga memulai usaha di bidang pendidikan.  Conleth, seorang imam, dipercayakan memimpin sekolahnya di Kildare.  Sekolah ini semenjak awal menjadi terkenal sebagai sebuah sekolah ketrampilan.  Di kemudian hari, setelah Brigida wafat pada tahun 523, sekolah ini dibagi menjadi dua, yang satu untuk pria dan yang lain untuk wanita.  Hal ini menampakkan suatu keistimewaan pada saat itu.
Penghormatan kepada Santa Brigida masih berlangsung hingga sekarang.  Di Irlandia, Brigida dikenal sebagai salah satu Orang Kudus terkenal selain Santo Patrik dan Columba.  Ia dihormati sebagai pelindung Negara Irlandia, dan tokoh teladan bagi para petani, artis dan pelajar.

Santo Severus, Uskup
Severus dikenal sebagai seorang penenun kain di Ravenna, Italia pada abad ke-4.  Ia beranak-istri dan menjabat sebagai diakon.  Sewaktu ia menghadiri pemilihan uskup baru, sekonyong-konyong seekor burung merpati hinggap di atas kepalanya.  Dan secara aklamasi umat memilihnya menjadi uskup.  Mayatnya dan mayat istrerinya, Santa Vinsensia dan anaknya, santo Inosensius dicuri pada tahun 836 dan dibawa ke Mainz, Jerman.

Diambil dari:

http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/

Leave a Reply

*

captcha *