Kamis, 14 Mei 2015
Bacaan Pertama
Kis 1:1-11
“Yesus terangkat disaksikan oleh para rasul.”
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Hai Teofilus,
dalam bukuku yang pertama
aku menulis tentang segala sesuatu
yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,
sampai pada hari Ia terangkat.
Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus
kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.
Kepada mereka Ia menampakkan diri-Nya
setelah penderitaan-Nya selesai,
dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup.
Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri
dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
Pada suatu ketika,
waktu makan bersama-sama dengan mereka,
Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,
dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa,
sebab — beginilah kata-Nya —
“telah kamu dengar dari pada-Ku:
Yohanes membaptis dengan air,
tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ,
“Tuhan, pada masa inikah Engkau mau memulihkan kerajaan bagi Israel?”
Jawab-Nya, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu,
yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
Tetapi, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
kamu akan menerima kuasa,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem,
dan di seluruh Yudea dan Samaria,
dan sampai ke ujung bumi.”
Sesudah mengatakan demikian,
terangkatlah Yesus disaksikan oleh mereka,
dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik itu,
tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka.
Kedua orang itu berkata kepada mereka,
“Hai orang-orang Galilea,
mengapakah kamu berdiri melihat ke langit?
Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini
akan datang kembali dengan cara yang sama
seperti kamu melihat Dia naik ke surga.”
Demikianlah sabda Tuhan.
——————————————————————————————————————–
Mazmur Tanggapan
Mzm 46:2-3.6-7.8-9,R:6
Refren: Kota kediaman Allah tidak akan goncang;
Allah akan menolongnya menjelang pagi.
*Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan,
sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah,
sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
*Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang;
Allah akan menolongnya menjelang pagi.
Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang,
Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumi pun hancur.
*Tuhan semesta alam menyertai kita,
kota benteng kita ialah Allah Yakub.
Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan,
yang mengadakan pemusnahan di bumi.
——————————————————————————————————————–
Bacaan Kedua
Ef 1:17-23
“Allah mendudukkan Yesus di sebelah kanan-Nya dalam surga.”
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus
kepada Jemaat di Efesus:
Saudara-saudara,
kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus,
yaitu Bapa yang mahamulia,
aku memohon supaya Ia memberikan kamu Roh hikmat dan wahyu
untuk mengenal Dia dengan benar;
supaya Ia menjadikan mata hatimu terang,
agar kamu mengerti
pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya,
yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan
akan diwarisi oleh orang-orang kudus,
dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya.
Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah
yang berkarya di dalam Kristus,
yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati
serta mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga.
Di situ Kristus jauh lebih tinggi
daripada segala pemerintah dan penguasa,
kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut,
bukan hanya di dunia ini,
melainkan juga di dunia yang akan datang.
Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus
dan Dia telah diberikan Allah kepada Jemaat
sebagai Kepala dari segala yang ada.
Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan diri-Nya,
yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan.
——————————————————————————————————————–
Bait Pengantar Injil
Mat 28:19a.20b
Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku.
Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
——————————————————————————————————————–
Bacaan Injil
Mrk 16:15-20
“Yesus terangkat ke surga,
lalu duduk di sebelah kanan Allah.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari
Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati
menampilkan diri kepada kesebelas murid,
dan berkata kepada mereka,
“Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,
tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:
mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku,
mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
mereka akan memegang ular,
dan sekalipun minum racun maut,
mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit,
dan orang itu akan sembuh.”
Sesudah berbicara demikian kepada mereka,
terangkatlah Tuhan Yesus ke surga,
lalu duduk di sebelah kanan Allah.
Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru,
dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu
dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah sabda Tuhan.
——————————————————————————————————————–
Renungan Injil
Hari Raya Kenaikan Tuhan kita peringati 40 hari setelah Hari Raya Paskah, yaitu jatuh pada hari ini.
Yesus berpisah dengan para murid-Nya karena Yesus akan kembali ke Surga.
Apa pun alasannya, dan bagaimana pun terjadinya, perpisahan tetap saja menyesakkan dada.
Berpisah artinya tidak lagi bersama-sama.
Jangankan dengan orang yang kita kasihi, dengan yang tak kita sukai saja perpisahan tetap terasa berat di hati.
Tak sanggup rasanya membayangkan bagaimana anak mesti berpisah dari orangtuanya, isteri berpisah dari suaminya, seseorang berpisah dengan sahabatnya, dan seterusnya.
Kata-kata perpisahan yang diucapkan akan menambah kesedihan.
Saya tidak ada di situ saat-saat menjelang kenaikan Yesus ke Surga, tetapi saya dapat membayangkan bagaimana perasaan saya ketika mendengar Yesus berkata, “Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi.” [Yoh 16:10]
“Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku.” [Yoh 16:16]
Tetapi seandainya para murid mencermati apa yang disampaikan Yesus sebelumnya, “Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup.” [Yoh 14:19], maka semestinya kesedihan itu sirna dan digantikan dengan sukacita, karena kita masih tetap bisa “melihat” Yesus.
Bisa jadi saja “dunia” tidak lagi melihat Yesus, tidak lagi melihat Yesus melakukan mujizat, tidak lagi “terganggu” dengan berbagai “ulah” Yesus, tetapi bagi kita Yesus tetap tinggal di hati kita.
Tidak ada perpisahan itu, dan tidak akan pernah ada, karena sama seperti Yesus yang berpegang pada kesetiaan maka kita pun seyogyanya juga berpegang pada kesetiaan kepada Yesus.
——————————————————————————————————————–
Peringatan Orang Kudus
Santo Matias, Rasul
Sesudah Yesus naik ke surga, para murid dan kesebelas Rasul bersama Bunda Maria kembali ke Yerusalem untuk menantikan kedatangan Roh Kudus yang dijanjikan Yesus. Di sana mereka, yang berjumlah kirakira 120 orang, berkumpul di tingkat atas sebuah rumah di Yerusalem. Mereka bertekun dalam doa sambil menantikan dengan sabar kedatangan Roh Kudus.
Pada saat itulah Petrus, pemimpin para Rasul, mengusulkan pemilihan seorang murid untuk menduduki jabatan Rasul menggantikan Yudas Iskariot, si pengkhianat Yesus yang sudah mati menggantung diri. Pemilihan ini dimaksudkan agar terpenuhilah nas Kitab Mazmur: “Biarlah jabatannya diambil orang lain”. Syaratnya ialah calon haruslah seorang murid yang selalu bersama Yesus sejak pembaptisanNya sampai la naik ke surga. Sebab, seorang Rasul harus dapat bersaksi tentang Sabda, Karya dan Kebangkitan Yesus. Maka mereka mengajukan dua orang murid, yaitu Yosef, yang disebut juga Barsabas atau Yustus (= Yang Adil), dan Matias.
Setelah berdoa bersama-sama, mereka membuang undi. Pilihan jatuh pada diri Matias. Semenjak itu Matias menjadi penggenap bilangan Keduabelas Rasul. Merekalah pengemban utama tugas menyebarkan Kabar Gembira ke seluruh penjuru dunia. Nama Matias sekali saja disebut di dalam Kitab Perjanjian Baru. Dalam tulisan-tulisan Apokrif, namanya tidak pernah disebut-sebut. Namun kita yakin bahwa Matias adalah Rasul yang setia, tekun dan bersemangat prihatin. Tahun kematiannya tidak diketahui pasti, namun makamnya terdapat di Trier, Jerman.
Santa Maria Dominika Mazzarello, Pengaku Iman
Maria Dominika Mazzarello memberi devosi khusus kepada Bunda Maria. Dengan mengikuti teladan Bunda Maria, ia menjadi seorang ibu yang saleh. Ia mendidik anak-anaknya secara praktis melalui contoh hidupnya sehari-hari, Tertarik oleh karya dan ajakan Santo Yohanes Don Bosko, wanita petani ini ikut mendirikan dan memimpin sebuah kongregasi suster yang baru.
Santo Mikhael Garicoits, Pengaku Iman
Ia dikenal sebagai seorang mahaguru Teologi dan Rektor Seminari. Ia mendirikan Kongregasi Imam Hati Kudus dan dikenal luas sebagai pembimbing rohani yang saleh.
Diambil dari :
Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info