Senin, 31 Agustus 2015

Senin Pekan Biasa XXII
31 Agustus 2015

_______________________________________________
Bacaan Pertama
1Tes 4:13-17a

“Mereka yang telah meninggal dalam Yesus
akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus.”

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika:

Saudara-saudara,
Kami ingin agar kalian mengetahui
tentang orang-orang yang sudah meninggal dunia,
supaya kalian jangan berdukacita
seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit,
maka kita percaya juga
bahwa semua orang yang telah meninggal dunia dalam Yesus
akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus.

Hal ini kami katakan kepadamu seturut sabda allah ini.
Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan,
sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal.
Sebab pada waktu tanda diberikan,
yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru
dan sangkakala Allah berbunyi,
Tuhan sendiri akan turun dari surga.
Dan mereka yang telah meninggal dalam Kristus Yesus
akan lebih dahulu bangkit.
sesudah itu kita yang hidup dan masih tinggal,
akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan
menyongsong Kristus di angkasa.

Demikianlah sabda Tuhan.

_______________________________________________
Mazmur Tanggapan
Mzm 96:1.3-5.11-13,R:13

Refren: Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil.

*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,
menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa
Kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.

*Sebab mahabesarlah Tuhan dan sangat terpuji,
Ia lebih dahsyat daripada segala dewata.
Sebab segala allah para bangsa adalah hampa,
tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.

*Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai,
biar gemuruhlah laut serta segala isinya;
biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya
dan segala pohon di hutan bersorak-sorai,

*Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang,
sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.
Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,
dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

_______________________________________________
Bait Pengantar Injil
Luk 4:18

Roh Tuhan menyertai aku;
Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik
kepada orang-orang miskin.

_______________________________________________
Bacaan Injil
Luk 4:16-30

“Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan.
Seperti biasa, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat.
Yesus berdiri hendak membacakan Kitab Suci.
Maka diberikan kepada-Nya kitab nabi Yesaya.

Yesus membuka kitab itu dan menemukan ayat-ayat berikut,
“Roh Tuhan ada pada-Ku.
Sebab Aku diurapi-Nya
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Dan Aku diutus-Nya
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
penglihatan kepada orang-orang buta,
serta membebaskan orang-orang yang tertindas;
Aku diutus-Nya memberitakan
bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Kemudian Yesus menutup kitab itu
dan mengembalikannya kepada pejabat, lalu duduk;
lalu Ia duduk
dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.

Kemudian Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya,
“Pada hari ini genaplah ayat-ayat Kitab Suci itu
pada saat kalian mendengarnya.”
Semua orang membenarkan Yesus.
Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.
Lalu kata mereka, “Bukankah Dia anak Yusuf?”
Yesus berkata,
“Tentu kalian akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku,
‘Hai Tabib, sembuhkanlah dirimu sendiri.
Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini,
segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!”

Yesus berkata lagi, “Aku berkata kepadamu:
Sungguh, tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar,
‘Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel
ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan
dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka,
melainkan kepada seorang wanita janda di Sarfat, di tanah Sidon.
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel
tetapi tiada seorang pun dari mereka yang ditahirkan,
selain Naaman, orang Siria itu.”

Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu.
Mereka bangkit lalu menghalau Yesus ke luar kota,
dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak,
untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
Tetapi Yesus berjalan lewat tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Demikianlah sabda Tuhan.

_______________________________________________
Renungan Injil
Yesus membacakan Kitab Yesaya tentang kabar keselamatan kepada Sion, pasal 61, ayat 1-2a.
Hal ini menunjukkan dan sekaligus membenarkan bahwa Yesus tidak membuang anggur tua, meskipun tidak ditempatkan di kantong yang baru.
Kutipan dari Kitab Yesaya ini menunjukkan kaitan yang erat di antara keduanya, bahwa kedatangan Yesus telah direncanakan dan dinubuatkan.

Nampaknya sulit bagi orang-orang Nazaret untuk menyambut kedatangan Yesus, menerima Yesus sebagai Mesias, karena mereka merasa tahu asal-usul Yesus.
Dan bahkan mereka menjadi marah karena Yesus dianggap “menghina” umat pilihan Tuhan, dengan memaparkan apa yang diperbuat oleh nabi Elia san Elisa.

Tak dapat dipungkiri, kita cenderung menilai dari siapa yang menyampaikan, bukan dari apa yang disampaikan.
Rasa-rasanya homili Uskup “lebih benar” daripada homili pastor, sekali pun keduanya menyampaikan hal yang persis sama, apa begitu ya?

Sesungguhnya ujung-ujungnya ini adalah urusan kepercayaan.
Ketika kita tidak percaya akan seseorang, maka kita cenderung menolak atau membantah apa pun yang disampaikan oleh orang itu, tidak jarang kita malah menolaknya tanpa melakukan pemeriksaan lebih jauh akan kebenaran dari apa yang disampaikannya.

Sebaliknya, ketika kita mempercayai seseorang, maka kita akan menerima apa pun yang disampaikannya sebagai kebenaran, seringkali tanpa merasa perlu untuk memeriksa kebenarannya.
Terlebih lagi kepada Tuhan, karena percaya maka hal-hal yang tak masuk akal akan dapat kita terima sebagai sesuatu yang logis, yang masuk akal.

Berbincang soal kepercayaan ini, bagaimana bisa saya meminta orang-orang percaya kepada Injil yang saya wartakan kalau saya sendiri tidak percaya kepada Dia yang meminta saya menjadi pewarta Injil?
Bagaimana mungkin mendapatkan kepercayaan dari anak kalau orangtuanya sendiri tidak menaruh percaya kepada anaknya?
Bagaimana mengharapkan relasi yang baik di antara suami-istri kalau relasi tersebut tidak dibangun atas dasar saling-percaya?

_______________________________________________
Peringatan Orang Kudus
Santo Raymundus Nonnatus, Pengaku Iman
Julukan ‘Nonnatus’ yang berarti ‘Yang tidak dilahirkan’ sertamerta menunjukkan kepada kita bahwa ada suatu keanehan seputar saat kelahiran Raymundus. Memang Raymundus lahir tidak seperti biasanya.
Ibunya meninggal dunia karena sakit keras selagi Raymundus masih ada dalam kandungan. Demi menyelamatkan dia, dokter terpaksa melakukan operasi terhadap ibunya yang sudah tak bernyawa lagi. Dokter berhasil mengeluarkan dia dari rahim ibunya. Karena itulah, ia dijuluki ‘Nonnatus’.
Raymundus lahir di Portello Katalonia, Spanyol pada tahun 1204. Ayahnya seorang bangsawan dari keluarga Sarrois yang disebut juga keluarga Segers. Meskipun berdarah bangsawan, namun keluarganya hidup miskin dan serba kekurangan. Raymundus mengalami kegetiran hidup itu selama masa mudanya. Meskipun terlilit kemiskinan, ia tetap riang. Dalam doa dan imannya yang teguh, ia menyerahkan hidupnya kepada penyelenggaraan ilahi Allah. Dalam situasi sulit ini, ia mengatakan keinginannya untuk menjadi seorang biarawan. Ayahnya tidak merestui dan menyuruh dia mengusahakan kebun mereka yang terletak jauh dari kampung halaman dengan maksud agar dia dapat melupakan cita-citanya itu. Namun usaha sang ayah ini tidak berhasil. Sebaliknya Raymundus lebih banyak mempunyai waktu untuk berdoa dan merenung.
Setelah mengalami banyak kesulitan, ia diterima oleh Santo Petrus Nolaskus dalam tarekat Mercederian. Ordo ini didirikan pada tahun 1256 dengan tujuan pokok ialah membebaskan para budak dan tawanan yang beragama Kristen dari tangan orang-orang Islam. Mula-mula Raymundus bekerja di Barcelona selama 3 tahun. Kemudian ia diutus ke Aljazair, Afrika Utara untuk menebus para budak dan tawanan Kristen dari tangan orang-orang Islam. Ia membawa banyak uang untuk menebus mereka. Namun uang itu ternyata tidak mencukupi. Karena itu ia dengan sukarela menyerahkan diri sebagai pengganti para budak dan tawanan itu. Ia bekerja keras sambil mewartakan Injil Kristus dan mengajar agama. Kegiatannya ini menimbulkan amarah besar di kalangan para majikan dan mandor, karena pengajarannya dianggap sangat merugikan mereka.
Raymundus dipenjarakan selama 8 bulan dengan siksaan yang berat. Bibirnya dilubangkan dan dikunci sehingga ia tidak bisa lagi mengajar orang banyak. Untunglah bahwa uang tebusan baginya segera tiba, sehingga ia dapat segera dibebaskan dan bisa kembali ke Spanyol.
Di sana ia mendapat kabar bahwa Paus Gregorius IX sangat terharu dan kagum akan ketabahan dan keberaniannya mewartakan Injil Kristus kepada orang-orang Islam. Paus mengangkatnya menjadi Kardinal dan mengundangnya datang ke Roma. Tetapi rupanya Tuhan sudah puas dengan jasa-jasanya. Sementara di tengah perjalanan, ia jatuh sakit dan menghembuskan nafasnya di Cardona, dekat Barcelona. Raymundus meninggal dunia pada tahun 1240. la dihormati sebagai pelindung para ibu yang akan melahirkan.
Diambil dari:
Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

Leave a Reply

*

captcha *