Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI Selasa, 2 Oktober 2018 | PW Para Malaikat Pelindung

Liturgia Verbi (B-II)
Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI

Selasa, 2 Oktober 2018

PW Para Malaikat Pelindung

 


Bacaan Pertama
Kel 23:20-23a

“Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”

Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Inilah firman Tuhan,
“Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu,
untuk melindungi engkau di jalan
dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.
Jagalah dirimu di hadapannya
dan dengarkanlah perkataannya,
janganlah engkau mendurhaka kepadanya,
sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya,
sebab nama-Ku ada di dalam dia.
Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya,
dan melakukan segala yang Kufirmankan,
maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu.
Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU BACAAN LAIN:
Ayb 3:1-3.11-17.20-23

“Mengapa orang malang diberi terang?”

Pembacaan dari Kitab Ayub:

Dalam kemalangannya, Ayub membuka mulut
mengutuki hari kelahirannya, katanya,
“Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku, dan malam yang mengatakan,
‘Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan.’
Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir?
Atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?
Mengapa ada pangkuan yang menerimaku?
Mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu?

Andaikata semua itu tidak ada,
aku sekarang berbaring dan tenang.
Aku tertidur dan mendapat istirahat
bersama para raja dan para penasihat di bumi,
yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya;
atau bersama para pembesar yang mempunyai emas,
yang memenuhi rumahnya dengan perak.
Mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan,
seperti bayi yang tidak melihat terang?
Di sanalah orang jahat berhenti menimbulkan huru-hara;
di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapat istirahat.

Mengapa orang malang diberi terang
dan orang yang pedih hati dibiarkan hidup?
Mereka menantikan maut, yang tak kunjung datang;
mereka mengejarnya lebih daripada menggali harta terpendam;
bila mereka menemukan kubur,
mereka bersukaria dan bersorak-sorai dengan gembira.
Mengapa dibiarkan hidup orang yang tidak tahu mesti kemana?
Orang yang dikepung oleh Allah?”

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11,R:11

Refren: Malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi
dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
akan berkata kepada Tuhan,
“Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku,
Allahku, yang kupercayai.”

*Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau
dari jerat penangkap burung,
dari penyakit sampar yang busuk.
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau,
di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.

*Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,
terhadap panah yang terbang di waktu siang,
terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap,
terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

*Malapetaka tidak akan menimpa kamu,
dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

ATAU MAZMUR LAIN:
Mzm 88:2-8
Refrein: Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan.

*Ya Tuhan, Allah yang menyelamatkan daku,
siang hari aku berseru-seru,
dan pada waktu malam aku menghadap Engkau.
Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku.

*Sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka,
dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.
Aku telah dianggap termasuk orang-orang
yang turun ke liang kubur;
aku seperti orang yang tidak berkekuatan.

*Aku harus tinggal di antara orang-orang mati,
seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur,
yang tidak Kauingat lagi,
sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.

*Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah,
dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
Aku tertekan oleh panas murka-Mu,
dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku.


Bait Pengantar Injil
Mzm 103:21

Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya,
muliakanlah Dia,
hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.


Bacaan Injil
Mat 18:1-5.10

“Malaikat mereka di surga selalu memandang
wajah Bapa-Ku di surga.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa,
datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya,
“Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?”
Maka Yesus memanggil seorang anak kecil
dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata,
“Aku berkata kepadamu:
Sungguh, jika kamu tidak bertobat
dan menjadi seperti anak kecil ini,
kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri
dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.
Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku,
ia menyambut Aku.
Ingatlah,
jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini.
Karena Aku berkata kepadamu:
Malaikat mereka ada di surga,
dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU BACAAN LAIN:
Luk 9:51-56

Anak Manusia datang untuk melayani
dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

“Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga,
Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.
Diutus-Nya beberapa utusan mendahului Dia.
Mereka itu pergi, lalu masuk sebuah desa orang Samaria
untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
Tetapi orang-orang Samaria di situ tidak mau menerima Dia,
karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata,
“Tuhan, bolehkah kami menurunkan api dari langit
untuk membinasakan mereka?”

Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka,
“Kalian tidak tahu apa yang kalian inginkan.
Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan orang,
melainkan untuk menyelamatkannya.”
Lalu mereka pergi ke desa yang lain.

Demikianlah sabda Tuhan.


malaikat pelindung

Renungan Injil
Hari ini adalah hari yang istimewa bagi kita.
Gereja mengajak kita untuk memperingati “PW Para Malaikat Pelindung”, peringatan wajib bagi para Malaikat pelindung kita.
Sudah sejak semula Tuhan mengutus seorang malaikat-Nya untuk masing-masing dari kita yang percaya kepada-Nya.
Dari Kitab Keluaran pada Bacaan Pertama hari ini ditulis, Malaikat Pelindung kita itu akan berjalan di depan kita untuk melindungi kita dan untuk membawa kita ke tempat yang telah disediakan oleh Tuhan bagi kita.

Tuhan meminta agar kita mendengarkan dan menjalankan perkataan Tuhan yang disampaikan melalui perantaraan malaikat pelindung kita.
Ini sulit, karena kita tidak mendengarkan suara dari malaikat pelindung kita, apalagi melihat rupa wajahnya.
Iya, memang, kita tidak bisa menggunakan telinga kita untuk mendengarkannya, dan tidak bisa menggunakan mata kita untuk melihatnya.
Malaikat memang tidak kasat mata, dan suaranya juga tidak pada frekuensi yang mampu didengarkan oleh telinga manusia.
Lalu mesti bagaimana?

Dahulu saya tidak percaya kalau ada orang atau sesuatu yang berbisik ke hati saya, tetapi belakangan, setelah saya berusaha mati-matian untuk patuh kepada perintah-perintah Tuhan, lambat laun mata-hati dan telinga-hati saya mulai bisa mendengarkannya.
Awalnya saya menduga itu adalah suara-hati, tetapi sekarang saya menyakininya sebagai suara Tuhan melalui malaikat pelindung saya.
Lambat laun saya mulai bisa membedakan kata-hati saya itu, mana yang sungguh-sungguh berasal dari malaikat pelindung dan mana yang asli kata hati saya sendiri.

Keragu-raguan adalah hambatan terbesar untuk dapat mendengarkan suara Tuhan.
Mengatasi keragu-raguan, mula-mula kita mesti mempercayai Injil yang menuliskan tentang malaikat pelindung ini.
Yesus sendiri telah membenarkannya (Mat 18: 10).
Selanjutnya, seperti yang telah kita dengarkan dari Bacaan Pertama hari ini, bahwa suara Tuhan yang disampaikan oleh Malaikat Pelindung kita itu berasal dari arah depan, bukan dari samping atau belakang.
Artinya, kita tidak perlu menoleh untuk mendengarkannya, kita perlu tetap mengarahkan pandangan kita ke arah depan, ke arah malaikat pelindung itu berada.
Ia akan menyampaikan hal-hal ke depan, bukan mengungkit-ungkit masa lalu kita, karena tugasnya adalah membimbing kita berjalan menuju tempat yang telah disediakan oleh Tuhan bagi kita.
Ada tanda-tanda yang ditunjukkannya, entah agar kita berbelok, entah mesti memperlambat langkah kaki atau malah mesti memacunya.
Ada tanda-tanda yang disampaikan kepada kita melalui omongan orang lain, melalui pesan-pesan tersembunyi di depan kita.
Niat yang besar serta ketekunan untuk mengasah mata-hati dan telinga-hati kita, maka suatu saat nanti kita akan dimampukan untuk berkomunikasi dengan malaikat pelindung kita.

Jika kita masih belum mampu berkomunikasi dengan malaikan pelindung kita, maka mulai hari ini mari kita awali dengan “berkenalan” dengan Malaikat Pelindung kita, jauhkan diri kita dari pelanggaran atas hukum Tuhan, dan senantiasa memandang ke arah depan, lupakan masa lalu.


Peringatan Orang Kudus
Pesta Para Malaekat Pelindung
Gereja percaya bahwa Tuhan Allah memberikan kepada setiap orang beriman seorang malaekat pelindung. Kepercayaan akan perlindungan malaekat sebagai utusan Allah sudah ada semenjak Perjanjian lama.
Bacaan pertama dalam Misa Kudus hari ini menunjukkan bahwa Tuhan memberikan malaekatNya sebagai pelindung dan penasehat bangsa Yahudi: “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaekat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. . . “(Kel 23:22 dst). Bangsa Yahudi harus selalu mendengarkan dia agar bisa selamat. Dalam Injil, Yesus mengatakan: “Ingatlah, janganlah menganggap rendah seorang dari anak­anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaekat mereka di sorga yang selalu memandang wajah BapakKu yang di sorga” (Mat 18: 10).
Setiap kita mempunyai seorang malaekat pelindung. Ia bertugas melindungi, membimbing dan mempersembahkan doa dan karya-karya kita kepada Allah. Kita harus selalu menghormati malaekat pelindung kita, karena dialah sahabat kita yang ditugaskan Tuhan untuk mendampingi kita dalam hidup ini.


Santo Leger atau Lutgar, Martir
Leger lahir pada tahun 616. Imam saleh ini kemudian ditahbiskan menjadi Uskup kota Autun, Prancis. Sebagai Uskup ia giat membaharui cara hidup umatnya mengikuti nasehat-nasehat Kristus. Keberhasilan karyanya dan pengaruhnya yang besar di kalangan umat sangat mengkuatirkan penguasa kerajaan. Oleh karena itu ia ditangkap dan disiksa secara keji. Akhirnya matanya dibutakan, lidahnya dipotong. Beberapa tahun kemudian kepalanya dipenggal oleh wakil raja. Leger dihormati sebagai santo pelindung orang sakit mata. Peristiwa keji atas dirinya terjadi pada tahun 680.

http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Leave a Reply

*

captcha *