Darurat Gaza

Darurat Gaza

Sebuah minoritas kecil sekitar 1,300 Orang Kristiani tinggal di Jalur Gaza di antara 1.8 juta total penduduk di sana. Populasi di sana dan terutama anak-anak mengalami penderitaan yang besar dikarenakan konflik yang berkepanjangan antara Palestina dan Israel di Gaza.

Di antaranya yang terjadi adalah berbagai operasi Hamas seperti “Cast Lead” pada tahun 2009, “Pillar Clouds” pada tahun 2012 dan “Protective edge “ pada Bulan Juli 2014; serta berbagai blokade di Gaza oleh Israel.

Jalur Gaza

Jalur Gaza berukuran panjang 40 Km dan lebar 10 Km. Area pinggiran ini telah menjadi rumah bagi 1,816,379 warga Arab Palestina, dan sekitar setengahnya adalah anak di bawah umur. Sekitar dua per tiga populasinya adalah pengungsi, yang terpaksa berpindah-pindah sejak perang tahun 1948 dan 1967 dan terus berpindah di antara 8 kamp pengungsi yang berada di Jalur Gaza.

Tingkat  populasi yang tinggi bersamaan dengan berbagai kesulitan timbul sejak adanya Embargo dari Israel telah membuat Jalur Gaza sebagai salah satu area paling bermasalah di area Timur Tengah.

Paroki Katolik di Gaza

Saat ini Paroki di Gaza terhitung memiliki kurang dari 200 anggota. Kehidupan komunitas cukup hangat dan tentram, sayangnya beberapa kejadian belakangan ini membuat suasana menjadi keruh.

Warga Arab Kristiani di Gaza, walau mereka mengalami berbagai hal yang serupa dengan saudara-saudara Palestina, mereka sering dianggap bukan bagian dari pemerintahan yang Mayoritas Muslim dan sering menjadi tertuduh sebagai kolaborator dari “Barat” hanya karena beragama Kristiani.

Perekonomian telah runtuh yang menyebabkan tingkat pengangguran dan kemiskinan meningkat. Kebutuhan obat dan perlengkapan medis sangat tipis; dan hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada suplai air bersih.

__†__

Inilah sepotong Kisah dari saudara-saudara kita di daerah Jalur Gaza. Masih ada banyak kekerasan dan penindasan yang berakhir pada penderitaan. Sebagaimana Paus Fransiskus mengajak kita semua berdoa, maka kami mengajak saudara-saudara yang tentunya amat prihatin untuk mendaraskan doa ini setiap hari sampai konflik di Gaza, Suriah, Irak berakhir.

Tuhan memberkati.

JADIKANLAH AKU PEMBAWA DAMAI
(Doa St Fransiskus Asisi)

Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.
Bila terjadi kecemasan, jadikanlah aku pembawa harapan.
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.
Tuhan, semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur,
memahami daripada dipahami, mencintai daripada dicintai.
Sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku diampuni,
dengan mati suci aku bangkit lagi untuk hidup selama-lamanya.
Amin.

1x Bapa Kami, 1x Salam Maria, 1x Kemuliaan

Bantuan Kemanusiaan lewat para Fransiskan di Tanah Suci (CTS) bisa dikirim melalui perwakilan di Indonesia (CTS-I).

Rek BCA : Atas Nama Robert Wowor 634 009 8755

Leave a Reply

*

captcha *